Hai friendss :) apa kabarr? :)
Beberapa waktu lalu aku dapat kabar BBM dari Cicil temen SMU ku, katanya ada Guru kami dulu yang melatih kami Koor juga yang sedang di rawat di Rumah Sakit,
Pak Sudar biasanya kupanggil Beliau
Keesokan harinya Ciciku juga mendapat kabar yang sama (aku dan cici sama-sama alumni SMU Kristoforus 1 dan anggota Koor SMU Kristoforus 1 yang dilatih oleh Pak Sudar).
Dengar punya dengar aku mendapat kabar dari Ciciku yang diberitahu oleh temannya bahwa
Pak Sudar ternyata beberapa tahun lalu dinyatakan menderita Diabet dan akhirnya gagal ginjal dengan fungsi ginjal tinggal 15 persen, dan sudah seharusnya cuci darah, namun karena terbentur masalah biaya, dimana cuci darah kata orang dilakukan selama seumur hidup, maka Pak Sudar tidak melakukan cuci darah.
Bahkan Beliau masih mengajar, akhirnya badan tidak kuat, Beliau sering pingsan setelah mengajar, sampai beberapa waktu lalu beliau terjatuh di kamar mandi dan dinyatakan stroke.
Sedih rasanya denger berita ini ><, masih teringat waktu Januari lalu Beliau masih mau datang ke Misa pernikahanku dengan situasi Jakarta lagi banjir besar, waktu itu aku lihat memang beliau kurusan, aku pikir memang karena bertambah umur saja maka itu beliau nampak kurusan.
Masih teringat waktu beliau mengajar dengan sepenuh hati dan semangat, beliau mengajar pelajaran Agama Katolik waktu aku SMU dulu, selain itu juga Beliau melatih Koor setelah kami pulang Sekolah, kadang dalam seminggu bila kita sedang ada tugas kita bisa beberapa kali latihan, semangatnya melatih koor,
menyanyikan Pujian buat Tuhan, bahkan menyanyikan lagu-lagu daerah dengan Beliau iringi Gamelan.
Beliau selalu datang tepat waktu dalam mengajar, bahkan kadang kami muridnya yang datang terlambat, Beliau tegur dengan tegas namun juga dengan canda, teman-teman dalam koor bagai saudara dan Beliau menjadi Ayahnya di situ. Tugas Koor hingga sore atau malam hari (pernah ada acar Gereja Pastor dari luar negeri juga datang dan kami menampilakn lagu-lagu daerah dari berbagai daerah, Bali, Batak, Jawa, Betawi) semua bisa terwujud karena bimbingan latihan beliau dan tentunya Berkat Tuhan.
Dan ternyata baru tahu kalau rumah Beliau sangat jauh, di Pamulang, sedangkan Sekolah kami dulu di Kristoforus 1 di Grogol, bayangkan jarak sejauh itu dia tempuh dengan motor, belum lagi kalau ada latihan koor dan lainnya sehingga pulangnya harus malam hari, sampai sekarang pun beliau masih melatih koor dan membentuk Koor diluar sekolah, setiap Jumat katanya merka berlatih, apalagi yang dapat menguatkan beliau kalau bukan Komitmen, kesungguhannya dalam mengajar, melatih dan bahkan wujud kasihNya dan syukurnya pada Tuhan dalam bentuk melatih koor untuk memuji Tuhan.
Teman-teman murid lainnya pastinya juga merasakan kesedihan yang sama denganku, dan akhirnya ada yang mencetuskan untuk menggalang acara malam dana untuk Pak Sudar Sabtu ini,
-Kristoforus 1 Alumnus Mixed Choir
SEKILAS PROFIL SANG GURU - Yakobus Sudaryanto
Beberapa waktu lalu aku dapat kabar BBM dari Cicil temen SMU ku, katanya ada Guru kami dulu yang melatih kami Koor juga yang sedang di rawat di Rumah Sakit,
Pak Sudar biasanya kupanggil Beliau
Keesokan harinya Ciciku juga mendapat kabar yang sama (aku dan cici sama-sama alumni SMU Kristoforus 1 dan anggota Koor SMU Kristoforus 1 yang dilatih oleh Pak Sudar).
Dengar punya dengar aku mendapat kabar dari Ciciku yang diberitahu oleh temannya bahwa
Pak Sudar ternyata beberapa tahun lalu dinyatakan menderita Diabet dan akhirnya gagal ginjal dengan fungsi ginjal tinggal 15 persen, dan sudah seharusnya cuci darah, namun karena terbentur masalah biaya, dimana cuci darah kata orang dilakukan selama seumur hidup, maka Pak Sudar tidak melakukan cuci darah.
Bahkan Beliau masih mengajar, akhirnya badan tidak kuat, Beliau sering pingsan setelah mengajar, sampai beberapa waktu lalu beliau terjatuh di kamar mandi dan dinyatakan stroke.
Sedih rasanya denger berita ini ><, masih teringat waktu Januari lalu Beliau masih mau datang ke Misa pernikahanku dengan situasi Jakarta lagi banjir besar, waktu itu aku lihat memang beliau kurusan, aku pikir memang karena bertambah umur saja maka itu beliau nampak kurusan.
Masih teringat waktu beliau mengajar dengan sepenuh hati dan semangat, beliau mengajar pelajaran Agama Katolik waktu aku SMU dulu, selain itu juga Beliau melatih Koor setelah kami pulang Sekolah, kadang dalam seminggu bila kita sedang ada tugas kita bisa beberapa kali latihan, semangatnya melatih koor,
menyanyikan Pujian buat Tuhan, bahkan menyanyikan lagu-lagu daerah dengan Beliau iringi Gamelan.
Beliau selalu datang tepat waktu dalam mengajar, bahkan kadang kami muridnya yang datang terlambat, Beliau tegur dengan tegas namun juga dengan canda, teman-teman dalam koor bagai saudara dan Beliau menjadi Ayahnya di situ. Tugas Koor hingga sore atau malam hari (pernah ada acar Gereja Pastor dari luar negeri juga datang dan kami menampilakn lagu-lagu daerah dari berbagai daerah, Bali, Batak, Jawa, Betawi) semua bisa terwujud karena bimbingan latihan beliau dan tentunya Berkat Tuhan.
Dan ternyata baru tahu kalau rumah Beliau sangat jauh, di Pamulang, sedangkan Sekolah kami dulu di Kristoforus 1 di Grogol, bayangkan jarak sejauh itu dia tempuh dengan motor, belum lagi kalau ada latihan koor dan lainnya sehingga pulangnya harus malam hari, sampai sekarang pun beliau masih melatih koor dan membentuk Koor diluar sekolah, setiap Jumat katanya merka berlatih, apalagi yang dapat menguatkan beliau kalau bukan Komitmen, kesungguhannya dalam mengajar, melatih dan bahkan wujud kasihNya dan syukurnya pada Tuhan dalam bentuk melatih koor untuk memuji Tuhan.
Teman-teman murid lainnya pastinya juga merasakan kesedihan yang sama denganku, dan akhirnya ada yang mencetuskan untuk menggalang acara malam dana untuk Pak Sudar Sabtu ini,